Kamis, 30 Januari 2014

Praktek : 2 LED FLIP FLOP Dengan IC 555

Siapkan bahan-bahan / komponen sebagai berikut:
1. IC Timer 555
2. Resistor 10K ohm(1buah), 100K ohm(1 Buah) & 220 ohm (2 buah)
3. Potensiometer 50K ohm
4. Kapasitor 10uF (1 buah)
5. 2buah LED
6. Buzzer 5V
7. Baterai 4.5V
8. Kabel Jumper
Skematik rangkaian seperti berikut :

Langkah merakit ke breadboard:
1. Buat Powerline di atas untuk positif dan dibawah untuk negatif, sambungkan dengan kutub baterai yang bersesuaian.
2. Letakkan IC 555 dengan arah menyamping (horizontal), dengan kaki 1 (ditanda dengan titik) berada di bawah pembatas tengah breadboard. Hubungkan kaki 8 ke + dan kaki 1 ke – dengan menggunakan kabel jumper.
3.Hubungkan dengan jumper kaki 8 menuju kaki 4 , serta kaki 2 menuju kaki 6


. 4. Ambil resistor 10K ohm dan tancapkan antara kaki 7 dan 8 IC 555. Cari lobang yang masih kosong dan letaknya lurus dengan kaki IC. Begitu juga dengan R 100k Ohm hubungkan antara kaki 2 dan kaki 7 , dan kapasitor 10uF hubungkan dengan kaki 2 (kutub +) dan kaki 1 (kutub -).

5. Ambil LED dan resistor 220 ohm masing-masing 2 buah. Hubungkan kaki 3 dengan jumper ke lobang yg agak menjauh dari IC kemudian susun seperti skematik. Resistor pertama dari ujung jumper menuju ke lobang di kolom kosong, kemudian di lobang di kolom yang sama ditancapkan Anoda dari Led no 1. Katoda led no 1 dihubungkan ke kutub (–) dari power line. Sedangkan resistor ke dua ditancapkan pada power line (+) dan ujung satunya menuju lobang pada kolom kosong ditengah. Selanjutnya anoda led yang ke-2 ditancapkan satu kolom dengan resistor tadi dan katoda dari led no 2 menuju ke ujung kabel jumper.

6. Sambung baterai pada powerline dan Led akan menyala bergantian. Untuk mengubah-ubah kecepatan kedip bisa dengan mengubah nilai komponen Kapasitor atau nilai dari Resistor(R1). Tetapi pada umumnya dan paling memungkinkan adalah dengan mengganti komponen R1 dengan Variabel Resistor atau Potensiometer yg nilai resistansinya dapat diubah-ubah. Variabel resistor ada beberapa jenis seperti gambar dibawah ini :
Pada umumnya variabel resistor memiliki 3 buah kaki, dimana untuk mendapatkan resistansi pada rangkaian yg kita inginkan cukup dengan menghubungkan kaki tengah dan salah satu kaki samping. Putar-putar tombol dengan tangan atau menggunakan obeng untuk mendapatkan nilai resistansi yg diinginkan. Dengan menggunakan Variabel resistor membuat kecepatan kedip dari rangkaian Flip-Flop dapat diatur.

7. IC 555 juga dapat digunakan untuk menghasilkan sirine sederhana dengan menggunakan komponen buzzer. Hubungkan kaki output (kaki 3) dengan kutub (+) dari buzzer dan kutub (-) dari buzzer dihubungkan dengan kutub (-) dari powerline. Hasil yang didapat adalah suara sirene keluar dari buzzer.

Rabu, 29 Januari 2014

Cara Membuat Led Berjalan yang Panjang (cascade)

5050-RGB-Running-LED-Strip.jpg (290×258)



Banyak pertanyaan yang datang melalui sms, group BBM atau facebook yang bertanya bagaimana membuat rangkaian Led Berjalan (Running LED) yang memiliki panjang lebih dari 10 ? Jika anda googling maka akan diarahkan menuju website hobby yang sudah terkenal milik sesepuh elektronika BILL BOWDEN. Rangkaian pertama yang ditawarkan seperti berikut:


courtesy of BILL BOWDEN 's    http://www.bowdenshobbycircuits.info

(klik untuk memperbesar)

Rangkaian ini memanfaatkan 2 buah 4017 dan 10 transistor yang akan membuat led berjalan 25 buah, dan jika mau dapat di perpanjang sampai 10 x 10 atau 100 buah. Rangkaian ini memanfaatkan kombinasi scanning kolom dan baris seperti halnya dot matrix, akan tetapi jika LED disusun berurutan maka maksimum 100 sequence bisa diperoleh.

Rangkaian dasar dari running 10 LED seperti berikut :

(klik untuk memperbesar)


Sedangkan jika di cascade 2 buah 4017 caranya dengan menambahkan dioda dan beberapa resistor.



(klik untuk memperbesar)



Rangkaian cascade ini memanfaatkan output clock dari pin ke  3 dari  4017 pertama. Kadang-kadang orang pintar pun banyak salahnya dan rangkaian diatas tidak berhasil jika dicoba lhoo. Penulis akhirnya bereksperimen sehingga menemukan cara yang lebih akurat dengan menggunakan transistor sebagai pengendali input ke pin enable dan reset seperti rangkaian berikut.



(klik untuk memperbesar  , VDD = Tegangan (+)  VSS = Tegangan (-) atau Ground ) 



Komponen tambahan berupa dioda 1N4148, resistor 10K dan transistor NPN umum seperti 2N3904, BC107, 2N2222, C9013 dan lain sebagainya. Input clock dari rangkaian berasal dari rangkaian clock 555 (atau yg lainnya) yang sama diberikan ke tiap ic 4017.

Prinsip dari rangkaian adalah memberikan input ke pin 13 (chip enable yang aktif LOW ) pada sequence terakhir (Q9) dari sebuah IC 4017. Selama sequence belum berakhir maka  Q9 yang nilainya "LOW" akan mengenable kan IC serta me-Reset IC pada posisi setelahnya. Efek yang terjadi adalah bahwa hanya sebuah 4017 yang akan aktif sedangkan ic 4017 setelahnya berada pada kondisi "Reset" sedangkan pada ic 4017 posisi sebelumnya mendapatkan posisi disable.

Rangkaian ini dapat disusun sampai banyak 4017 tak terhingga, dan pada ic 4017 terakhir, sequence terakhir  (Q9) akan dihubungkan menuju reset pada ic 4017 pertama. Sebaiknya hubungannya diberikan dioda agar logikanya tidak mengambang (float). Kondisi ini akan mereset semua ic 4017 dan memulai sequence dari awal lagi. Output yang dikorbankan adalah Q0 dan Q9 sehingga berkurang 2 buah sequence tiap ic 4017.

Trick cascading ini sangat berguna untuk proses scanning kolom untuk rangkaian text scroll menggunakan led matrix yang jumlahnya banyak seperti pembahasan disini .


Cara lain yang cukup simple adalah memanfaatkan ic shift register seperti 74LS595 / 74HC164 tetapi ic shift register akan susah dijumpai di daerah-daerah pinggiran sehingga ic 4017 yang lebih universal menjadi pilihan terbaik.

(klik untuk memperjelas)


terjemahan dari web asli :
16 (bisa lebih) Tahap LED Sequencer
Sirkuit pada gambar di atas menggunakan hex ​​inverter Schmitt Trigger (74HC14) dan dua 8 bit Serial-In/Parallel-Out register geser (74HCT164 atau 74HC164) untuk urutan 16 LED. Rangkaian dapat diperluas ke panjang lebih besar dengan cascading shift register tambahan dan menghubungkan output ke-8 (pin 13) ke input data (pin 1) tahap berikutnya. sebuah Schmitt trigger osilator (74HC14 pin 1 dan 2) menghasilkan sinyal clock untuk register geser, dengan kecepatan clock yang kira-kira 1/RC. Dua tambahan tahap Schmitt trigger digunakan untuk me-reset dan memuat register saat dinyalakan. Ketepatan waktu tidak perlu terlalu diperhatikan , namun output pada pin 8 dari  Schmitt Trigger harus tetap "HIGH" selama "LOW" atau 0 yang pertama  dan digunakan untuk transisi clock ke "HIGH"di pin 8 dari register, dan harus kembali "LOW" sebelum sisi kenaikan clock untuk memuat satu bit. Jika clock rate meningkat, panjang sinyal pada pin 9 dari  Schmitt Trigger harus diturunkan secara proporsional untuk menghindari memuat lebih dari satu bit. IC dengan type HC biasanya akan menyediakan sekitar 4 mA (dinamakan arus sink) dari setiap output tetapi dapat memasok arus besar (mungkin 25 mA) jika hanya satu output dimuat. Umumnya  resistor 150 ohm membatasi arus bawah 25 mA jika menggunakan sumber daya 6 volt. Jika sirkuit ini dioperasikan dengan dua atau lebih LED pada pada saat yang sama, resistor mungkin diperlukan secara seri dengan masing-masing LED untuk menghindari melebihi total output maksimum saat ini untuk setiap IC dari 25 mA. Untuk kecerahan yang lebih besar, transistor buffer/daya dapat digunakan seperti yang pernah dibahas pada perancangan led berjalan 10 tahap disini.
 
Sumber : http://www.aisi555.com/

Memahami Struktur dan Elemen pada Bahasa Pemrograman

- Penulis: Chendra Hadi S
- Bahasa: Indonesia
- Jumlah Halaman: 17
- Format file: PDF
- Publisher: IlmuKomputer.Com
- Tahun terbit: Agustus 2003
- Download makalah lengkap: chendra-pemrograman.zip


Sejak dulu hingga sekarang, tentu kita mengetahui bahwa di dunia komputer terdapat beraneka ragam bahasa pemrograman. Karena begitu banyaknya jenis-jenis bahasa pemrograman, bahasa-bahasa tersebut juga dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang mengelompokkannya menjadi 3 level bahasa yaitu: high level (Seperti Pascal dan Basic), middle level (Seperti Bahasa C), dan low level (Seperti Bahasa Assembly). Ada juga yang mengelompokkannya menjadi procedural/functional programming, object oriented programming, dan sebagainya.
Namun pada dasarnya, bahasa-bahasa pemrograman tersebut memiliki bagian-bagian yang serupa. Yang membedakan hanyalah tata bahasa yang digunakan. Seperti halnya belajar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, ataupun bahasa asing. Masing-masingnya memiliki bagian-bagian yang sama, yang membedakan hanyalah istilah/simbol yang digunakan dan dialek bahasa tersebut.
Di dalam artikel ini, akan dibahas mengenai bagian-bagian bahasa pemrograman procedural dengan contoh kasus bahasa Pascal dan C. Bahasa pemrograman procedural merupakan bahasa pemrograman yang melibatkan fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur sebagai sub program untuk membentuk solusi dari suatu permasalahan. Berbeda halnya dengan bahasa pemrograman yang berorientasi obyek, yang menggunakan pendekatan obyek dalam menyelesaikan suatu persoalan. 

sumber : http://ikc.dinus.ac.id/umum/chendra-pemrograman.php


Breabboard, atau disebut juga protoboard, adalah kontruksi dasar untuk prototipe elektronika. Pengertian ini mengacu kepada papan rangkaian tercetak (Printed Circuit Biard atau PCB) tanpa disolder. Breadboard biasa dimanfaatkan untuk menguji rangkaian elektronika dengan tanpa menyolder. Pengawatan dan komponen-komponen cukup ditancapkan pada matrik lubang yang tersedia. Tapi kini kita bisa juga memakai breadboard virtual untuk membuat rangkaian elektronika dan microcontroller.


Contoh Breadboard
Nama softwarenya adalah Virtual Breadboard. Anda bisa klik disini untuk mengunduhnya secara gratis. Meskipun hanya virtual, namun banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan memakai Virtual Breadboard. Yang jelas untuk sementara ini anda bisa menghemat uang dengan tidak membeli dulu breadboard yang sebenarnya.

Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan

Jenis proyek yang bisa dikerjakan dengan memakai Virtual Breadboard antara lain:
  1. Vbee (Visual Basic Arduino Style)
  2. Java Chip Frappuccino
  3. Arduino
  4. PICMICRO
  5. ATMEL
  6. Arduino ICED
  7. COMM
  8. Firmata
  9. Gerber NX1
Contoh Tampilan Aplikasi Virtual Breadboard
Anda masih ingat dengan tulisan saya mengenai contoh pemrograman Arduino LED berkedip, bukan? Nah, kita bisa mengerjakannya dengan memakai Virtual Breadboard.

Instalasi Virtual Breadboard

  • Pertama, anda harus unduh terlebih dahulu aplikasi Virtual Breadboard. Ingat, ketika menginstalasi aplikasi ini komputer anda harus terkoneksi ke internet, karena aplikasi ini membutuhkan Microsoft Visual J#.NET Redistributable Package 2.0.
  • Dobel-klik file setup_vbb_429.exe (saya memakai versi 4.29)
  •  Klik tombol Accept
  • Biarkan setup menginstalasi Microsoft Visual J#.NET Redistributable Package 2.0 secara otomatis
  • Klik Next untuk melanjutkan.
  • Gunakan lokasi instalasi sesuai default, klik saja Next.
  • Jawab konfirmasi instalasi dengan mengklik tombol Next.
  • Tunggu hingga proses intalasi selesai.
  • Setelah instalasi selesai, klik tombol Close.
Sekarang anda bisa menjalankan aplikasi Virtual Breadboard di komputer anda. Setiap kali anda menjalankannya, sebuah dialog proyek baru akan diperlihatkan seperti berikut:

Dialog New Project
Untuk menciptakan proyek baru, silahkan klik NEW, dan kemudian klik tombol Open.

Layar Proyek Baru Virtual Breadboard
Sekarang anda bisa membuat prototipe elektronika rancangan anda sendiri. Selamat mencoba!

Membuat LED Kedip Sederhana
dengan virtual breadboard
 

Rangkaian LED berkedip sederhana dapat dibuat dengan memakai komponen-komponen LED, push button dan resistor 1kΩ. Kedip yang dihasilkan dilakukan secara manual, yaitu dengan menekan push button beberapa kali pada interval tertentu.
Skema LED Kedip Sederhana

Perakitan

Untuk membuat prototipe elektronik sesuai skema diatas, kita gunakan breadboard sehingga tidak perlu dilakukan penyolderan. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan Virtual Breadboard. Berikut langkah-langkah yang harus dilaksanakan.
  • Jalankan Virtual Breadboard, dan pilih new project.
  • Klik menu Breadboard, dan pilih Breadboard.
Menu Breadboard
  • Pindahkan pointer Mouse ke arah kanan untuk meletakkan breadboard. Kemudian klik setelah mendapatkan posisi yang diinginkan.
Meletakkan Breadboard
  • Gulung daftar menu Breadboard, dan pilih komponen Push Button.
Memilih Push Button
  • Klik posisi yang diinginkan untuk memasang Push Button pada Breadboard.
Contoh Memasang Push Button pada Breadboard
  • Cara pengambilan dan pemasangan komponen lainnya pada breadboard sama seperti diatas. Sekarang pilih komponen LED, dan pasang pada breadboard.
Pemasangan LED pada Breadboard
  • Ambil komponen Resistor dan pasang pada breadboard.
Pemasangan Resistor pada Breadboard
  • Posisi Resistor adalah mendatar. Jika ingin memposisikannya tegak, klik Resistor tersebut, dan kemudian ikon Rotate Left atau Rotate Right. Anda mungkin perlu mengatur ulang pemasangan Resistor pada breadboard setelah posisinya diputar.
  • Default Resistor memiliki ukuran hambatan listrik sebesar 1kΩ. Jika diperlukan, untuk menggantinya klik Resistor tersebut, dan pilih properti Resistance (di sudut kanan-bawah).
Pengatur Properti Komponen (Resistor)
  • Buka daftar warna kabel, dan pilih merah.
Ikon untuk Pemilihan Warna dan Pemasangan Kabel
  • Untuk memasang kabel pada breadboard, klik salah satu lubang, dan kemudian dobel-klik lubang lainnya.
Cara Pemasangan Kabel
  • Dengan cara yang sama seperti diatas, pasanglah kabel hijau pada breadboard sebagai berikut.
Pemasangan Kabel Catdaya
  • Buka menu Circuit, dan kemudian pilih komponen VDD.
  • Pasang komponen VDD pada ujung kabel merah. Ini adalah batere catudaya.
  • Pilih komponen VSS, dan kemudian pasang pada ujung kabel hijau.
Pemasangan Catudaya

Pengujian

  • Klik tombol untuk menjalankan emulasi.
Tombol untuk Menjalankan Emulasi
  • Tekan-tekan Push Button (klik) untuk menguji rangkaian. Jika rangkaian sudah dirakit dengan benar, maka anda harus melihat LED menyala.
Pengujian Rangkaian
  • Klik Stop untuk menghentikan emulasi.

Menyimpan Proyek

  • Buka menu File, dan pilih Save As.
Dialog Penyimpanan Proyek
  •  Tulis nama proyek didalam kolom Name.
  • Default akan menyimpan proyek di lokasi C:/Users/.../My VBB Projects.
  • Klik OK.
Perhatikan demo berikut ini:


Sumber http://panduanbelajarmicrocontroller.blogspot.com
Selamat mencoba!